Dalam sebuah potongan video Arief Muhammad yang beredar di twitter, tepatnya dibagikan oleh akun @baisineha dalam sebuah balasan pada tweet milik @tanyarlfes, bilang: sebenernya, cowo itu ada rasa insecure, baik yang belum sukses atau yang udah sukses. Ketika dia nyari cewe serius, cowo selalu bertanya-tanya, kalau aku kenapa-napa, dia masih stay ngga ya? Masih mau ngga ya, pas lagi susah-susahnya? Lagi dititik terendahnya dan bangkrut. Video itu muncul akibat tanggapan dari publik mengenai kasus Indra Bekti yang ramai karena diceraikan oleh istrinya ketika dia sedang jatuh sakit dan ada pada titik terendahnya.
Bener sih kata Arief. Pribadi ini juga kadang-kadang 'agak' overthinking dalam hal ini. Realistis aja, mau ada plan A sampai Z, jika Tuhan mentakdirkan kita sebagai manusia disuruh turun, ya mau gimana lagi. Sang Pencipta nih yang minta, masa ngeyel? Ngedumel ga adil juga ga berhak. Menyalahi Tuhan juga ngeri.
Satu-satunya yang bisa manusia upayakan adalah mengurangi resiko. Itu si gunanya plan A sampai Z. Bukan untuk menghindari masalah. Tapi mengurangi resiko. Dan tetap gerak, jangan stuck dan stres. Walaupun pemasukkannya lebih kecil dan jauh dari masa emasnya, tetap jangan menyerah.
Jangan berhenti hidup.
Jangan terlalu ngasih nilai berlebih pada suatu benda yang sifatnya jelas sementara. Taruhlah value itu pada dirimu sendiri. Otak, akal, skill. Mereka gak akan lepas dari kamu. Gak akan berkurang. Malah bisa nambah.
Jangan berhenti belajar, dan jangan merasa puas. Tetap hati-hati.
Untuk menyikapi ketakutan terhadap cewe? Susah sih.
Satu, aku memposisikan diri sebagai pasangan tentu ingin cewe tetap support, even though i'm at my lowest.
Kedua, memposisikan diri sebagai bapak yang punya anak cewe. Ini sulit untuk menentukannya, apalagi dalam kasus anak cewe kita mau nikah. Kalau udah nikah mah, sebagai bapak udah lepas kebijakan. Malah menuntut anak cewenya untuk setia sama suaminya. Seandainya memang ada masalah yang pelik, kita turut bantu juga selesain masalahnya.
Kalau masih pacaran mah, tentu sebagai seorang bapak mikir banget. Makanya agak susah nih menyikapinya. Walaupun kita tau itu-tu cobaan.
Susah sih wkwk.
Apapun nanti masalahnya, jangan berhenti bergerak. Sesulit apapun yang kalian (para cowo) hadapin. Sekalipun ditinggalin binik, pakai semua value dan skill yang kalian milikin untuk keluar dari masalah. Cut segala hal yang ganggu pikiran dan perasaan. Hindarin.
Tetap berjalan maju. Sesekali nangis gapapa. Lampiaskan aja. Tapi jangan berlebih. Gampang emang ngomong doang wkwk, tapi jadikan tulisan ini sebagai bentuk motivasi aja dan sebagai bentuk kehati-hatian buat ke depannya.
Juga, menurutku yang cukup vital adalah selalu catat pengeluaran.
Cak Nun pernah berpesan kepada orang tua untuk mengajarkan anaknya 4 hal, salah satunya adalah bermuhasabah (dalam hal ini akuntansi, manage keuangan). Siapa lagi yang memanage keuangan pribadi selain kita sendiri. Kalkulasi semacam ini akan mengurangi sifat boros.
Dan kalaupun kita terjatuh misalnya, kita bisa cek beban yang besar ada di mana, uang abis buat apa aja. Ngatur skala prioritas jadi gampang. Lebih gampang muhasabahnya. Jadi jangan males catet keuangan. Bisa lewat excel via smartphone.
Cara-cara diatas lebih bijak daripada menyalahkan keadaan, menyalahkan pihak cewek. Life must go on. Semangat.
Kalau untuk masalah Indra Bekti dan istri? Ga mau ngurusin. Tapi, belajar dari kasusnya. Atur pola hidup sehat dan atur keuangan yang sehat. Kalaupun pola hidup sehat masih kena penyakit, seenggaknya udah nyiapin dana buat biaya sakit. Nah, ini contoh plan ABCD. Meminimalisir masalah yang akan datang.
*gambar karya: Jon Lim (Instagram: @whereartjon)