Gunung Sumbing via Mangli, Kaliangkrik

Tidak ada komentar

Gunung Sumbing via Mangli, Kaliangkrik

Pada tahun 2023 ini, aku dan kawan-kawanku, sebagaimana agenda setiap tahun kami, akan mendaki gunung tertinggi nomor 3 di Jawa, yakni Gunung Sumbing. Jalur yang kami pilih adalah jalur Mangli, Kaliangkrik, Magelang. Basecampnya terletak satu halaman dengan kantor desa, sehingga tidak terlalu sulit untuk menemukannya. Basecamp terbuka 24 jam. Kami sampai di sana pukul 02.27. Bagian adminstrasi sudah tutup, namun tempat peristirahatan dan kamar mandi terbuka 24 jam. Tanpa pikir panjang, kami mempersiapkan tempat senyaman mungkin untuk tidur, demi kelancaran pendakian esok hari. Kebetulan pada hari itu hanya ada satu orang (solo hiking) dan rombongan kami saja yang ada di basecamp. Sehingga kami bisa leluasa memilih tempat.

Pagi harinya, sebelum kami melakukan pendakian, kami mampir sebentar untuk sarapan. Ada warung makan yang letaknya tak jauh dari basecamp. Naik sebentar, dekat dengan masjid, ada warung makan yang ternyata adalah satu-satunya warung makan yang ada di sana. "Hari ini pertama kalinya saya buka mas. Kemarin saya habis ziaroh di Jogja", ucap bapak itu sambil membuat teh panas untuk kami.

Menuju Pos 1: Kongsen (ketinggian ±1755 mdpl)

Sekitar pukul 09.00 kami sudah mempersiapkan diri. Mandi sudah, wangi sudah, handbody, pelembab juga sudah kami kenakan. Barang-barang sudah ditata rapi di dalam carrier. Semua hal sudah kami persiapkan. Tinggal menunggu ojek datang. Jadi, dari basecamp (±1486 mdpl) menuju Pos 1, kami sepakat menggunakan ojek untuk mempermudah perjalanan kami. Sangat direkomendasikan untuk menggunakan ojek sih. Karena kalau jalan kaki membutuhkan waktu sekitar 1 jam. Sedangkan menggunakan ojek hanya membutuhkan waktu sekitar 5 menit.

Pada waktu itu, papan mengenai penanda Pos 1 nggak ada di sana. Mungkin dalam tahap perbaikan.

Menuju Pos 2: Siruwet (ketinggian ±2227 mdpl)

Setelah naik ojek dan semuanya sudah berkumpul di Pos 1 (pukul 09.30), kami memulai pendakian dengan doa bersama yang dipimpin oleh kawan Acik.

Karena kami semua adalah rekan SMA, maka di sepanjang perjalanan tak ada henti-hentinya menertawakan sesuatu, yang kemudian membuat kami mudah lelah. Selain lelah karena terus-terusan becanda, jalur menuju Pos 2 juga selalu menanjak. Sering kami berhenti untuk mengatur nafas dan minum.

Rintangan menuju Pos 2 juga tak hanya tanjakan saja, beberapa kali kami melewati pohon ambruk yang menghadang jalur pendakian, akibat dari lapuk maupun akibat dari angin kencang yang mampu menumbangkan mereka. Tapi level rintangan pohon tumbang menuju Pos 2 terbilang mudah.

Selain itu, di tengah jalur pendakian antara Pos 1 dengan Pos 2 ada Pos Bayangan. Tempatnya tidak begitu luas. Tapi nyaman untuk beristirahat.

Sekitar pukul 12.44, kami sampai di Pos 2: Siruwet. Maka bisa dibilang jarak tempuh kami dari Pos 1 (09.30) sampai Pos 2 (12.44) sekitar 3 jam 14 menit. Atau dalam menit: 194 menit.

Pos 2 ini tempatnya seger banget. Ada air mengalir. Tidak begitu deras tapi bersih airnya, dan segar untuk di minum. Kami cuci muka dan mengambil air untuk memenuhi botol kami yang sudah kosong.

Menuju Pos 3: Sunrise Camp (ketinggian ±2647 mdpl)

Sekitar pukul 13.04 kami melanjutkan perjalanan menuju Pos 3. Beberapa meter dari Pos 2, kami melewati aliran sungai yang mengalir menuju Pos 2 tadi dengan jembatan yang terbuat dari kayu. Jalur pendakian menuju Pos 3 masih menanjak. Bahkan rintangannya semakin sulit. Pohon tumbang yang menghadang jalur pendakian, level kesulitannya meningkat. Ada kejadian yang mengharuskanku untuk merangkak layaknya seorang aparat negara yang sedang latihan berperang. Keren sih, tapi capek juga, karena barang bawaan juga tidak ringan.

Dalam perjalanan menuju Pos 3, kami melewati air terjun yang airnya mengalir pelan. Selang beberapa meter, kami sampai pada garis start Tanjakan Debus (sekitar pukul 16.12). Bener-bener debus tanjakannya. Sumbing jarang ada bonus. Maka, bagi pendaki yang ingin ke sana, bijaknya mempersiapkan fisik terlebih dahulu untuk pendakian yang optimal.

Sekitar pukul 16.38, kami sampai di Pos 3: Sunrise Camp. Jarak tempuh kami dari Pos 2 (13.04) sampai Pos 3 (16.38) sekitar 3 jam 34 menit. Atau dalam menit: 214 menit.

Pos 3 disebut dengan Sunrise Camp karena kita dapat melihat matahari terbit di sini. Pemandangan ke arah Timur begitu luas sekali, dan memanjakan mata. Apalagi untuk menikmati matahari terbit.

Sebetulnya kami masih memiliki waktu yang masih banyak untuk mendaki menuju Pos 4. Tapi, karena jalur pendakian yang diluar ekspetasi kami, ditambah angin malam sudah menghujam kulit kami, maka kami memutuskan untuk mendirikan tenda di Pos 3.

Menuju Pos 4: Pohon Tunggal (ketinggian ±3005 mdpl)

Pagi-pagi yang dingin, sangat dingin, sekitar pukul 05.27, setelah bermalaman di Pos 3, kami memulai pendakian menuju Pos 4. Kami hanya berbekal air minum saat itu, karena merasa Pos 3 menuju Pos 4 jaraknya tak begitu jauh (jika dilihat sesuai peta yang kami foto di Basecamp).

Pada jalur ini, tidak jauh dari Pos 3, kami melewati persimpangan jalur Basecamp Mangli (jalur kami), Basecamp Butuh, dan jalur menuju Puncak. Kemudian di sini kami juga melewati bebatuan dengan aliran sungai yang mengalir pelan. Airnya segar. Botol-botol kosong yang kami bawa dari Pos 3, kami isi semuanya hingga penuh.

Jalur menuju Pos 4 masih sering menanjak, dan jarang terdapat bonusnya.

Sekitar pukul 07.43, kami sampai di Pos 4: Pohon Tunggal. Jarak tempuh kami dari Pos 3 (05.27) sampai Pos 4 (07.43) sekitar 2 jam 16 menit. Atau dalam menit: 136 menit.

Pos 4 adalah tempat yang luas untuk mendirikan tenda (camping area). Namun, sebagaimana namanya, Pohon Tunggal, sangat beresiko apabila terjadi badai, karena minim pohon di sekitarnya.

Menuju Puncak Sejati (ketinggian ±3345 mdpl)

Sekitar pukul 07.44, kami melanjutkan perjalanan menuju Puncak Sejati. Di hadapan kami, jalur yang akan kami lewati, telah memuakkan mata. Tanjakannya lebih hebat dari Tanjakan Debus. Sangat menanjak sekali. Sampai-sampai, orang yang posisinya sangat jauh dan lebih tinggi dari kami, masih dapat kami lihat dari bawah. Saking menanjaknya jalur ini. Namun demi puncak, kami harus menghadapinya dengan bangga.

Kesalahan kami adalah meremehkan perjalanan menuju puncak hanya karena terlihat pendek di peta. Ternyata, jalur yang kami hadapi adalah tanjakan-tanjakan yang tidak ada habisnya. Lapar mendatangi kami. Sisa-sisa permen yang kami bawa habis demi perut. Lapar masih menghalangi kami. Sangat mengganggu psikis kami. Air tidak cukup memuaskan. Tapi kami harus melawannya. Karena ini adalah perjalanan yang tidak akan pernah kami ulang lagi. Kalaupun mengulang Sumbing, yang akan kami singgahi selanjutnya adalah Puncak Rajawali. Tidak untuk Puncak Sejati lagi. Maka, kami bulatkan tekad untuk terus melanjutkan perjalanan menuju puncak. Toh yang kami hadapi adalah rasa lapar. Bukan cedera atau luka parah lainnya. Rasa lapar yang dapat diobati dengan berharap remah-remah roti pendaki lain yang ada di atas sana, rombongan yang ada di depan kami tadi.

Perjalanan menuju puncak melewati persimpangan menuju Kawah (lokasi Kawah berada di kanan bawah). Kami memilih menuju Puncak Sejati. Karena dari awal tujuan utama kami adalah Puncak Sejati.

Kami juga melewati Watu Lawang, yang sering ramai dibicarakan orang-orang. Tapi karena lapar, kami kurang mempedulikannya.

Detik-detik menuju puncak, kami diharuskan memanjat tebing dengan tali sebagai pegangannya. Pada saat itu lapar telah hilang dari pikiran kami. Suara orang-orang di puncak memberi api semangat ke dalam tubuh kami.

Sekitar pukul 10.00, kami sampai Puncak Sejati. Tanpa pikir panjang, kami meminta sedikit makanan dari pendaki lain yang berasal dari Cirebon. Lalu pendaki lain (dari Lampung), tanpa kami minta, juga memberikan roti kepada kami. "Keberuntungan kami," tuturku.

Ketika semua orang sibuk foto sana-sini, kami sibuk menikmati roti.

Jarak tempuh kami dari Pos 4 (07.44) hingga Puncak Sejati (10.00) sekitar 2 jam 56 menit. Atau dalam menit: 176 menit.

Tinggi (dalam mdpl):

  1. Basecamp Mangli: 1486 mdpl
  2. Pos 1: Kongsen: 1755 mdpl
  3. Pos 2: Siruwet 2227 mdpl
  4. Pos 3: Sunrise Camp 2647 mdpl
  5. Pos 4: Pohon Tunggal 3005 mdpl
  6. Puncak Sejati: 3345 mdpl

Waktu Tempuh:

  1. Pos 1 (1755 mdpl) menuju Pos 2 (2227 mdpl) membutuhkan waktu: sekitar 3 jam 14 menit. Atau dalam menit: 194 menit.
  2. Pos 2 (2227 mdpl) menuju Pos 3 (2647 mdpl) membutuhkan waktu: sekitar 3 jam 34 menit. Atau dalam menit: 214 menit.
  3. Pos 3 (3647 mdpl) menuju Pos 4 (3005 mdpl) membutuhkan waktu: sekitar 2 jam 16 menit. Atau dalam menit: 136 menit.
  4. Pos 4 (3005 mdpl) menuju Puncak Sejati (3345 mdpl) membutuhkan waktu: sekitar 2 jam 56 menit. Atau dalam menit: 176 menit.

Maka total waktu kami mendaki (naik, belum dengan turunnya) adalah sekitar 720 menit atau 12 jam. Secara aktif kami mendaki selama 12 jam. Itupun dipertengahan jalan kami masih suka berhenti untuk istirahat.

Estimasi ini adalah estimasi yang kami ambil dari perjalanan kami, yang mana kami bukan penghobi. Malah pendaki santai dan pemula. Estimasi ini mungkin bisa dijadikan rujukan bagi pembaca yang ingin menghadapi Sumbing melalui jalur Mangli, Kaliangkrik. Sekali lagi pesan dari kami untuk para penakluk Sumbing: persiapkan fisik secara baik, untuk pendakian yang optimal.

Komentar